Stres selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Stres selama kehamilan dapat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko epilepsi pada anak.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Epilepsia tersebut menemukan bahwa ibu yang mengalami stres selama kehamilan memiliki risiko dua kali lipat untuk melahirkan anak dengan epilepsi dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami stres.

Stres selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah keuangan, konflik dalam hubungan, atau tekanan kerja. Ketika seorang ibu mengalami stres, hormon stres seperti kortisol dan adrenalin akan meningkat dalam tubuhnya. Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko gangguan neurologis, termasuk epilepsi.

Untuk mengurangi risiko epilepsi pada anak, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu ibu hamil mengurangi stres selama kehamilan:

1. Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.

2. Beristirahat yang cukup: Pastikan ibu hamil mendapatkan istirahat yang cukup setiap hari untuk mengurangi kelelahan dan stres.

3. Mendapatkan dukungan sosial: Berbicara dengan keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental dapat membantu ibu hamil mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosionalnya.

4. Melakukan teknik relaksasi: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu ibu hamil mengurangi stres dan meningkatkan rasa tenteram.

Dengan mengelola stres selama kehamilan dengan baik, ibu hamil dapat membantu mengurangi risiko epilepsi pada anaknya. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat selama kehamilan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi ibu hamil yang sedang mengalami stres.